• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Perbedaan Budidaya Durian Merah vs Montong

img

Bibitdurian.web.id Bismillah semoga hari ini membawa berkah untuk kita semua. Dalam Opini Ini aku mau menjelaskan blog yang banyak dicari orang. Tulisan Yang Mengangkat blog Perbedaan Budidaya Durian Merah vs Montong Baca sampai selesai untuk pemahaman komprehensif.

Durian, si raja buah, memang selalu menggoda selera. Di antara berbagai jenis durian yang ada, durian merah dan montong adalah dua varietas yang paling populer. Keduanya memiliki penggemar setia dengan karakteristik rasa dan aroma yang khas. Namun, tahukah Anda bahwa selain perbedaan rasa, teknik budidaya keduanya juga memiliki perbedaan signifikan? Mari kita telaah lebih dalam perbedaan budidaya durian merah dan montong agar Anda bisa memilih jenis durian yang tepat untuk dikebunkan.

Asal Usul dan Karakteristik Umum

Sebelum membahas perbedaan budidaya, penting untuk memahami asal usul dan karakteristik umum dari masing-masing varietas.

Durian Merah

Durian merah, sesuai namanya, memiliki daging buah berwarna merah menyala. Varietas ini berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur, dan telah menjadi ikon daerah tersebut. Durian merah dikenal dengan rasa manisnya yang legit, tekstur daging yang lembut, dan aroma yang tidak terlalu menyengat dibandingkan durian montong. Ukuran buah durian merah cenderung lebih kecil dibandingkan montong, dengan berat rata-rata antara 1-3 kg.

Durian Montong

Durian montong, di sisi lain, adalah varietas yang berasal dari Thailand. Durian ini sangat populer karena ukuran buahnya yang besar, daging buah yang tebal, berwarna kuning keemasan, dan rasa manisnya yang sedikit pahit. Aroma durian montong juga lebih kuat dan tajam dibandingkan durian merah. Berat buah durian montong bisa mencapai 5-10 kg, bahkan lebih.

Perbedaan Teknik Budidaya

Meskipun sama-sama durian, teknik budidaya durian merah dan montong memiliki perbedaan yang perlu diperhatikan agar pertumbuhan dan hasil panen optimal.

Pemilihan Bibit

Pemilihan bibit merupakan langkah awal yang krusial dalam budidaya durian. Untuk durian merah, bibit yang berkualitas biasanya diperoleh dari hasil okulasi atau cangkok dari pohon induk yang sudah terbukti menghasilkan buah berkualitas. Pastikan bibit yang dipilih memiliki perakaran yang kuat, batang yang kokoh, dan bebas dari penyakit. Untuk durian montong, bibit juga sebaiknya berasal dari hasil okulasi atau cangkok. Namun, karena durian montong lebih rentan terhadap penyakit akar, pastikan bibit yang dipilih memiliki sistem perakaran yang sehat dan bebas dari nematoda.

Persiapan Lahan

Persiapan lahan untuk durian merah dan montong pada dasarnya sama, yaitu membersihkan lahan dari gulma dan bebatuan, serta menggemburkan tanah. Namun, ada beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan. Durian merah lebih toleran terhadap kondisi tanah yang kurang subur dibandingkan montong. Meskipun demikian, tetap disarankan untuk memberikan pupuk dasar berupa pupuk kandang atau kompos sebelum penanaman. Untuk durian montong, lahan harus dipastikan memiliki drainase yang baik karena durian ini tidak tahan terhadap genangan air. Selain itu, pemberian pupuk dasar yang lebih banyak juga diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.

Penanaman

Jarak tanam ideal untuk durian merah adalah sekitar 8-10 meter, sedangkan untuk durian montong adalah 10-12 meter. Hal ini dikarenakan durian montong memiliki ukuran pohon yang lebih besar dibandingkan durian merah. Lubang tanam sebaiknya dibuat dengan ukuran yang cukup besar, sekitar 60x60x60 cm. Sebelum penanaman, campurkan tanah galian dengan pupuk kandang atau kompos dan sedikit pupuk TSP. Saat menanam, pastikan akar bibit tidak tertekuk dan timbun dengan tanah secara perlahan. Setelah penanaman, siram bibit dengan air secukupnya.

Pemeliharaan

Pemeliharaan durian merah dan montong meliputi penyiraman, pemupukan, penyiangan, dan pengendalian hama penyakit. Penyiraman dilakukan secara teratur, terutama pada musim kemarau. Pemupukan dilakukan secara berkala dengan menggunakan pupuk NPK dan pupuk organik. Penyiangan dilakukan untuk membersihkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Pengendalian hama penyakit dilakukan dengan menggunakan pestisida dan fungisida sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Durian montong membutuhkan pemangkasan yang lebih intensif dibandingkan durian merah. Pemangkasan dilakukan untuk membentuk tajuk tanaman, membuang cabang-cabang yang tidak produktif, dan meningkatkan sirkulasi udara di dalam tajuk.

Pengendalian Hama dan Penyakit

Durian merah dan montong rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Beberapa hama yang sering menyerang durian antara lain penggerek batang, ulat daun, dan kutu putih. Penyakit yang sering menyerang durian antara lain busuk akar, busuk buah, dan kanker batang. Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida dan fungisida yang sesuai. Selain itu, menjaga kebersihan kebun dan melakukan sanitasi juga penting untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit.

Panen

Durian merah biasanya mulai berbuah pada usia 3-4 tahun setelah penanaman, sedangkan durian montong mulai berbuah pada usia 5-6 tahun setelah penanaman. Ciri-ciri buah durian yang siap panen adalah duri yang mulai merenggang, tangkai buah yang mengering, dan aroma yang harum. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkai buah menggunakan pisau atau gergaji. Setelah dipanen, buah durian sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dan kering.

Tabel Perbandingan Budidaya Durian Merah vs Montong

Aspek Durian Merah Durian Montong
Asal Banyuwangi, Jawa Timur Thailand
Ukuran Buah 1-3 kg 5-10 kg atau lebih
Rasa Manis legit Manis sedikit pahit
Aroma Tidak terlalu menyengat Kuat dan tajam
Toleransi Tanah Lebih toleran terhadap tanah kurang subur Membutuhkan tanah subur dan drainase baik
Jarak Tanam 8-10 meter 10-12 meter
Pemangkasan Tidak terlalu intensif Lebih intensif
Mulai Berbuah 3-4 tahun 5-6 tahun

Kesimpulan

Budidaya durian merah dan montong memiliki perbedaan yang signifikan, mulai dari pemilihan bibit, persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, hingga pengendalian hama penyakit. Memahami perbedaan ini penting agar Anda dapat memilih jenis durian yang tepat untuk dikebunkan dan menerapkan teknik budidaya yang sesuai agar mendapatkan hasil panen yang optimal. Jika Anda mencari durian dengan rasa manis legit dan aroma yang tidak terlalu menyengat, durian merah adalah pilihan yang tepat. Namun, jika Anda mencari durian dengan ukuran buah yang besar, daging buah yang tebal, dan rasa manis sedikit pahit, durian montong adalah pilihan yang lebih baik.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang tertarik untuk membudidayakan durian. Selamat mencoba dan semoga sukses!

Demikian penjelasan menyeluruh tentang perbedaan budidaya durian merah vs montong dalam blog yang saya berikan Saya berharap artikel ini menginspirasi Anda untuk belajar lebih banyak berpikir maju dan jaga kesejahteraan diri. Bagikan kepada orang-orang terdekatmu. terima kasih.

© Copyright 2024 - Bibit Durian Official
Added Successfully

Type above and press Enter to search.